konstruksi rangka adalah suatu
konstruksi pemikul yang dibuat dari segitiga-segitiga. bentuk segitiga tidak
akan berubah seandainya batang- batang tersebut tidak berubah(hampir tidak
berubah), maka sudut diantara batang - batang juga tidak akan berubah. jika
disusun segitiga - segi tiga maka tersusun lah suatu konstruksi sitahan bentuk(
konstruksi rangka)
bentuk
segi tiga itu lebih kuat dibandingkan dengan bentuk yang lain. hal ini dapat
dilihat pada gambar
Pada bentuk segi tiga akibat beban yang diterima
kemungkinan terjadi pergeseran terdapat pada gambar diatas. sedangkan lain
halnya pada kondtruksi yang berbentuk segi empat yang terbentuk dari 4 batang
memilii bentuk yang tidak mantap dalam menerima beban.
untuk konstruksi berat batang dibuat
dari bahan baja, misalnya jembatan, rangka bangunan pabrik, tiang - tiang
listrik tegangan tinggi,dll. sedangkan rangka yang terbuat dari kayu biasanya dipakai
untuk konstruksi kuda - kuda atap atau konstruksi pelindung.
konstruksi rangka batang biasanya
dibuat berpasangan satu sama lain, dihubungkan dengan balok melintang yang
berfungsi pula sebagai balok anak.
untuk konstruksi rangka statis
tertentu analisa gaya reaksi dan gaya - gaya batang dapat diselesaikan dengan
menggunakan persamaan statika, yaitu :
ketentuan yang harus
dipenuhi dalam analisa perhitungan pada rangka statis tertentu:
1. sumbu batang
berhimpit dengan garis penghubung titik pertemuan, disebut garis sistem
2. beban harus berada
pada titik simpul
3. garis sistem dan
gaya - gaya luar harus terletak pada satu bidang datar
4. titik simpul
dianggap sendi (engsel)
dalam konst. rangka terdapat hubungan antara
jumlah titik simpul (Jo), jumlah batang (Mo), jumlah tumpuan (Ro), yangdapat
dipakai untuk membedakan apakah rangka merupakan konstruksi statis tertentu
atau statis tidak tertentu.
kontruksi rangka statis
tertentu bila memenuhi persamaan:
Mo= 2.Jo – Ro
contoh:
Mo = 5
Jo = 4
Ro =3 Mo= 2.Jo -3
5 =
2.4 -3
jadi
konstruksi statis tertentu
sumber: - Heinz frienk
: -ir. suwaryo wiryomartono