Ganja (cannabis) merupakan obat depresan yang dibuat dari daun
cannabis. Zat yang ditemukan di dalam ganja adalah THC (delta 9
tetrahidrokanibinol) zat tersebut merupakan salah satu dari 400 zat
kimia yang ditemukan di dalam ganja dan zat tersebut dapat menyebabkan
efek perubahan suasana hati. Ganja disebut juga sebagai obat depresan
karena ganja dapat mempengaruhi sistem saraf dengan cara membuat lambat
sistem saraf.
Sering kali kita melihat di televisi atau tayangan koran yang
memperlihatkan orang ditangkap karena memiliki atau menggunakan ganja
atau mariyuana. Seolah-olah penggunaan narkoba
sudah menjadi tren atau gaya hidup anak muda sekarang. Ganja merupakan
salah satu obat terlarang yang penggunaannya serta peredarannya  telah
diatur oleh undang-undang.
Ganja itu sendiri berasal dari tumbuh-tumbuhan sejenis rumput.
Walaupun ganja adalah sejenis obat tapi tidak dikenal sebagai obat.
Ganja merupakan sejenis narkotika, bagi yang mengkonsumsinya dapat
menimbulkan efek tidak sadar. Dalam penggunaannya sebagai barang
narkotika, ganja biasanya dikonsumsi dalam bentuk rokok atau dimakan. Dalam mengkonsumsi ganja biasanya dicampur dengan jenis minuman keras dan jenis narkotika lainnya.
Sejak jaman dulu ganja sudah digunakan. Di India sendiri sering
disebut dengan bhang, charas, atau Ghana. Di Negara Mesir disebut dengan
hasish. Di Negara Afrika menyebutnya kef dan di Negara maju menyebutnya
marijuana. Pusat sistem syaraf manusia dapat terpengaruh oleh konsumsi
ganja. Yang sering menjadi pecandu ganja adalah mereka yang emosinya
tidak stabil atau terlibat kejahatan.
Akibat Buruk Menghisap Ganja
Pernyataan dari Encyclopedia Britanica bahwa akan timbul ilusi atau
hal-hal aneh dalam pikiran untuk mereka yang mengisap ganja. Biasanya
orang yang menghisap ganja akan merasa, lapar, haus dan inginnya makanan
yang manis. Seseorang saat menggunakan ganja terlihat bermata sayu,
merasa dirinya paling hebat, mengantuk, dan bahkan merasa sedang
disiksa. Kecelakaan di jalan raya banyak sekali terjadi karena pengaruh
konsumsi ganja.
Penyalahgunaan pemakaian ganja sering dilakukan kalangan muda,
biasanya mereka menggunakan untuk meningkatkan rasa percaya diri. Orang
yang menggunakan ganja tidak dapat mengendalikan tertawa dan suka
berbicara melantur. Dalam kondisi sadar efek dari ganja dapat
menyebabkan orang yang mengkonsumsinya memiliki ketakutan berlebih,
mengigau, kesedihan.
Kemungkinan yang lebih buruk adalah bagi mereka yang tidak sengaja mencoba merokok
ganja akan sering menjadi penghisap heroin atau morfin sekaligus.
Kemudian mereka akan terjerumus menjadi pecandu heroin atau morfin.
Adanya penelitian tentang ganja dan kesehatan jiwa menyebutkan 40
persen dapat meningkatkan risiko timbulnya sakit jiwa dengan menggunakan
narkoba. Para dokter menghimbau kepada pihak-pihak yang berwenang untuk
masalah kesehatan, agar mengingatkan kepada kaum muda tentang bahaya
ganja terhadap pikiran. Kesimpulan tersebut didasarkan pada 35
penelitian yang meneliti khayalan, frekwensi sizofrenia, halusinasi,
sakit kejiwaan dan kekacauan pikiran yang dialami para pemakai ganja.
Efek dari kebiasaan menghisap ganja dapat berdampak pada efek jangka
panjang. Kutipan dari Healthline, Minggu (13/3/2011), menjelaskan
beberapa efek dari penggunaan ganja:
1. Gangguan kejiwaan kronis atau peningkatan risiko psikotik
2. Kerusakan fungsi paru dan gangguan pernafasan
3. Gejala putus obat dan ketergantungan
4. Konsentrasi dan gangguan memori
Menghisap ganja dalam beberapa detik dapat meningkatkan detak jantung
lebih cepat dan akan terjadi penurunan tekanan darah. Peningkatan
denyut jantung akibat penggunaan ganja dapat mencapai 20 sampai 50
denyut per menit dan bahkan dapat meningkat lebih apabila digunakan
bersama dengan obat lain. Sebelum terlambat hindarilah narkoba dengan segala macam jenisnya. Mulailah hidup sehat.